Fantasi Pemuja Kesenangan

Oleh: Hafidzoh*
Sumber gambar: https://plus.google.com

Fantasi Pemuja Kesenangan

Fantasi yang kian menyeruak bak mawar ditengah padang pasir
Menari-nari dimata para pemuja kesenangan
Menjulang tinggi dengan mimpi penuh harap
Walau hanya fana yang mereka dapat
Tak pernahkah berfikir tentang kehadiran mekar setelah kuncup?
Tentang pelangi setelah hujan?
Atau sekedar pekat setelah senja?
Ahhh! Mungkin otaknya telah penuh dengan birahi meguasai
Mereka yang meminta
Bermain dengan pedangnya sendiri
Hingga hati membatu kian menjadi
Masih saja congkak dengan kepiawaian akal bulusnya
Aku tak tahu!
Urusan mereka menyelami laut untuk mutiara
Atau menggerus tanah untuk bongkahan permata

Aku hanya pembawa kabar kecemasan;
Kemegahan takkan menjadikanmu sebagai Tuhan
01 Februari 2018

Sebekas Harap Menjelang Kematian
;teruntuk Lina

Kulukiskan wajahmu diatas kertas, aku tak mampu
Kureka-reka senyummu diatas kopi, aku tak kuasa
Kuikuti jalanmu, tak kutemukan tubuhmu
Lalu dengan apa aku mengungkapkannya
Bila suara tak lagi bergema
Kata tak lagi bersajak, pun rima, bahkan makna
Dimana bisa kujamah indah wajahmu, Lina?
Tak bisakah kau beri sedikit harapan untuk janji yang telah lama usang
Atau sedikit ciuman untuk aku abadikan
Sebelum kau tenggelam beserta seluruh kenangan
Aku titipkan secarcik kata untukmu melalui angin malam
Bukankah kau telah berjanji;
Engkau takkan mati bila tak bersamaku?
01 Februari 2018 


*Penulis adalah kader PMII Rayon Ashram Bangsa
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Angkatan 2017 (Korp Paramartha)

0 Response to " Fantasi Pemuja Kesenangan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel