Track Record Pemimpin Turki
Judul buku: Islam di Langit Turki
Penulis: M. Sya’roni
Penerbit: IRCiSoD
Tebal: 216 halaman
ISBN: 9786027696884
Presensi: Hoirul Anam
Pertengahan April 2017 Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan orasi dengan lantang dihadapan pendukunganya,”Yang sedang sakit saat
ini adalah bangsa Eropa”. Ini adalah kritikan yang di panahkan kepada politikus
Eropa karena menolak referendum di Turki. Secara psikologis, ekspresi tajam
Erdogan berpacu pada dirinya yang telah membawa Turki menjadi negara modernis,
tanpa melupakan ajaran masa lalu. Konflik masa lalu antara Eropa dan Turki
adalah sejarah rivalitas yang dicatat oleh dunia.
Pada masa lalu, sekitar abad 18, Turki mendapat labeling
dari bangsa Eropa dengan sick man of
Europe. Dan akhirnya pada abad 19 Turki bergerak menuju reformasi,
pelopornya adalah Mustafa Kemal Ataturk. Para pendukung Mustafa, atau dikenal
dengan rezim Kemalis menciptakan opini publik, jika seandanya tidak ada Mustafa
Kemal Ataturk, pasti Turki sekarang akan seperti Taliban di Afganistan. Sebuah
hegemonik yang dibangun dengan kamal (sempurna). Ditambah pengkultusan nilai kedalam sistem
negara, bahkan dijadikan sebagai idelogi negara. Tujuh nilai itu: republik,
nasionalisme, kedaulatan rakyat, kenegaraan, sekluarisme, dan
nasionalisme. Secara nilai memang tidak
ada yang salah, tapi skeptisis akan runtuhnya rezim kemalis sampai menjadikan
militer benteng ideologi, dan tidak ada yang boleh menentang kecuali mau adu
tinju dengan militer.
Seperti kata usul fiqh, yang longgar akan mentok, yang
mentok akan longgar. Ritme kehidupan tidak selalu lurus. AK parti adalah titik
balik politik Turki. Sekularis rigid, pada akhirnya diruntuhkan oleh gagasan
para tokoh seperti Tayyip Erdogan, Abdullah Gul, dan bulent. Sekularis Turki
mampu dikemas dengan keharmonisan, dan muslim bisa menghela nafas kembali meski
tidak ada khalifah semenjak runtuhnya dinasti Turki Usmani.
Tanpa melupakan prestasi Mustafa Kamal, bahwa negara yang
dibawa dengan rigid, selalu mengalami kritikan pembaharuan. Mungkin hal ini
dilatarbelakangi Mustafa Kamal sebagai seorang militer, lulusan akademi militer
Prancis. Kehausan akan suara irafani
tanpa ketakukan dirindukan oleh masyarakat Turki, dan sayang Mustafa tidak bisa
melakukan itu. Kedatangan gagasan Erdogan sebagai sekuleris dengan tetap
memelihara aliran Islam akhirnya disambut suka ria oleh Turki pada November
2002.
0 Response to "Track Record Pemimpin Turki"
Post a Comment