DEWI KEADILAN: Sebuah Puisi Karya Ach. Khoirir Ridha

Sumber: Aliexpress

Saat malam berakhir dengan kedinginan mendalam.

Saat itu jugak redup batin mulai terpancar.

Oh penyandang keadilan penuh senyuman.

Cepetan senyumanmu bak bunga yang menebarkan wewangian.

Luka yang menjarat tubuhku tak lagi kukenal saat wajahmu terpampang jelas laksana dewi keadilan.

Esok mata hari akan terbit semegah formula keadilanmu atas dunia fana ini.

Sungguh berat saat lelapmu mulai tak lagi didengar.

Suaramu tak lagi dikenang

Bahkan senyummu perlahan mulai pudar.

Wahai dewi keadilan....

Puing-puing benih suara tak lagi bisa kujadikan landasan

Rasa tak lagi kujadikan refrensi

Hati ini hitam penuh dengan coretan tintah kebinasaan.

Wahai dewi keadilan aku sanggup bersujud dengan penuh rasa hormat untuk pemujaan dirimu.

Aku sanggup bergelimang darah untuk terus menghamba keadilanmu.

Kedua bola matamu tertutup rapat dengan kain putih yang suci. 

Pedang yang kau hunuskan dengan timbangan yang kau pegang membuat nadi-nadiku berhenti seketika.

Tak tentu derita mana yang harus aku ambil pertama

Kesengsaraan kah???

Kesakitan tanpa luka kah??

Atau penyiksaan tanpa fisik??

Oh dewi....

Hilang arah rasanya dunia ini

Melihat tajamnya terpaan aturan yang tak lagi berarti.

Mereka rela berkorban demi uang korupsi kepentingan pribadi

Mereka sanggup melihat tangisan perut dengan ucapan kotor penuh janji.

Wahai dewi alangkah bijaksananya engkau yang mengadili segala bentuk kerusakan duniawi ini.

Diriku pasrah meski terkadang harus terpaksa memilih bisikan nepotisme penuh kepentingan.

Hanya ada satu dewi....

Aku akan tetap bersujud dengan kerendahan hati yang tak lagi bersih sesuai anolagi teologi.

Penulis:  Ach. Khoirir Ridha, Kader PMII Ashram Bangsa Korp Akral Satria 

0 Response to "DEWI KEADILAN: Sebuah Puisi Karya Ach. Khoirir Ridha"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel