Harlah Ke 60; Kader PMII Harus Murtad dari Jejaring Kaum Rebahan


Sumber Gambar : RMOL.id


Oleh: Bagas Mulyanto*

Hari esok Jumat, 17 April 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) genap berusia 60 tahun. Hal ini menandakan bahwa PMII bukan lagi organisasi yang terbilang muda, sehingga refleksi yang harus dilakukan oleh semua kader PMII menjadikan organisasi ini sebagai pelopor perubahan yang berani mengadvokasi kaum-kaum mustad’ifin di Indonesia.

Memang terbilang tinggi harapan ini, namun saya memiliki keyakinan bahwa sebenarnya PMII bisa mengaplikasikannya. Namun sayangnya kader-kader yang berada di dalamnya adalah kaum rebahan. Sehingga untuk berpikir kritis dan kreatifpun mereka sudah tak mampu.

Terlebih di musim pagebluk covid 19. Seharus PMII bisa saja memobilisasi kaum muda Indonesia untuk selalu meningkatkan semangat kesetiakawanan sosial antar manusia dengan fokus kerja-kerja sosial guna membantu memutus rantai penyebaran covid 19.

Tetapi mirisnya, sependek pengetahuan penulis, para kader PMII hari ini bak burung kakak tua di dalam sangkar. Mengikuti juragannya agar tetap bisa hidup dengan sentosa. Sesekali berucap sebagai bentuk ceremoni yang bertujuan untuk sorak sorai tepuk tangan.

Sebenarnya kalo dipikir secara santuy, PMII di usia yang tua ini cukup dengan berpatokan pada darma nilai dasar pergerakan yang menjadi kalimatun sawa' muara pertemuan perjuangan yang sama. Agar pola makna filosofis masuk dalam sumsum otak dan dhomir hati para kadernya.

Sehingga para kadernya sadar dan kembali kepada jalur perjuang Mahbub Junaidi, ketua UMUM PB PMII pertama yang dijuluki sebagai pendekar pena. Beliau pernah menulis bahwa ber PMII itu berpolitik dan berpolitik itu bermasyarakat, sehingga kita dapat mengamati apa yang terjadi disekitar dan memiliki keberanian untuk membela suara yang benar.

Kadang kita sebagai kader sering lupa, mengatasnamakan PMII sebagai stilmulus kepentingan personal. Sehingga PMII dengan EO (Event Organizer) tidaklah berbeda. Bahkan PMII sering terlihat tidak berwibawa karena harus menjilat kaki para elit-elit yang berkuasa.

Harapan penulis di harlah PMII yang ke 60 tahun ini, kader-kader PMII dapat murtad dari kaum rebahan. Kembalilah ke jalur perjuangan masyarakat akar rumput. Membaca ulang buku-buku akademik secara kritis.

Sehingga para kader dapat berperan aktif dan memproteksi dirinya untuk selalu kolektif membantu menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan seperti ekonomi, budaya, agama, politik, pendidikan, tekonologi dan lain sebagainya. Walau sudah terbilang oranisasi PMII tua tetapi ingatlah di dalamnya terdapat orang-orang muda. Jadi pasti bisa membawa tumpukan amanah kejayaan bangsa ini.

Selamat Harlah oragnisasi pergerakanku.
Salam pergerakan!!!


*Penulis merupakan Pengurus Cabang PC PMII DIY Biro Kaderisasi 2018-2019

0 Response to "Harlah Ke 60; Kader PMII Harus Murtad dari Jejaring Kaum Rebahan "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel