SALAT SEBAGAI ALTERNATIF OLAHRAGA DI ERA NEW NORMAL

Komponen Dasar Gerakan Salat

Koordinasi

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara halus, akurat, dan terkontrol. Koordinasi dibutuhkan untuk menyelesaikan keterampilan motor halus, serta merupakan dasar dan instrument melakukan keterampilan motor kasar untuk aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau berlari. Sebelum mengatur koordinasi gerakan, mengatur sikap, tonus, mengintegrasi dan mengkoordinasi gerakan somatik.

Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan ekuilibrium tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi, atau kemampuan untuk mempertahankan titik pusat berat badan pada bidang tumpu terutama pada saat posisi tegak, atau kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi ekuilibrium dalam keadaan statik maupun dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat masa tubuh (center of mass) atau titik pusat berat badan (center of gravity) terhadap bidang tumpu (based of support).

Kekuatan Otot

Kekuatan otot adalah daya atau tegangan maksimum suatu otot atau kelompok otot yang mampu dicapai dalam satu kontraksi, merupakan hasil dari interaksi yang komplek dari sistem saraf, muskuler, biomekanis, dan kognitif. Dikatakan juga kekuatan merupakan daya maksimal yang dapat digunakan oleh suatu otot.

Aksi otot dibedakan atas dua kategori yaitu statis dan dinamis. Aksi otot yang statis disebut isometrik, merupakan kontraksi dimana daya dikembangkan tanpa gerak terhadap suatu sumbu. Semua aksi otot yang melibatkan gerakan disebut dinamis atau isotonik. Suatu kontraksi isotonik adalah suatu gaya yang sama di seluruh aksi otot dinamis. Selama pola gerakan fungsional, terjadi kombinasi kontraksi statik dan dinamis. Otot batang tubuh berkontraksi secara isometrik untuk menstabilkan tulang belakang dan pelvis selama gerakan dari ekstremitas seperti meraih atau berjalan, sementara otot tungkai bawah bekerja menggunakan kombinasi kontraksi kosentrik dan eksentrik.

Fleksibilitas

Fleksibilitas mengandung pengertian luas gerak satu persendian atau beberapa persendian. Penilaian fleksibilitas secara objektif dilakukan dengan mengukur lingkup gerak sendi menggunakan goniometer, dan sudut hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai normal lingkup gerak suatu sendi.

Selama salat terjadi beberapa gerakan sendi seperti rotasi internal pada bahu sebesar 90 derajat, fleksi siku 125 derajat, pronasi siku 45 derajat, pergelangan tangan fleksi sebesar 60 derajat, dan ekstensi 35 derajat. Elevasi bahu merupakan rangkaian gerakan terkoordinasi yang disebut scapulohumeral rhythm, setelah bahu abduksi 30 derajat, terjadilah scapulohumeral rhythm ini, yaitu setiap 15 derajat abduksi bahu terjadi 10 derajat abduksi oleh sendi glenohumeral dan 5 derajat oleh sendi skapulotorasik sampai akhirnya bahu abduksi 180 derajat.

Ketahanan Otot

Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Pada usia lanjut lebih banyak kehilangan daya otot (kemampuan otot untuk melakukan kerja pada suatu waktu tertentu) dibandingkan kekuatan otot, daya otot diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Ketahanan mempunyai dampak yang besar pada fungsi dan disabilitas usia lanjut, karena berbagai aktivitas membutuhkan gerakan berulang, sehingga ketahanan perlu ditingkatkan dengan latihan. Intensitas latihan yang disarankan untuk usia lanjut pada skala Borg adalah sedikit berat sampai berat.

Pemantik, Moh. Ulwan Hibatul Murtadho

Moderator, M. Nur Hadi

0 Response to "SALAT SEBAGAI ALTERNATIF OLAHRAGA DI ERA NEW NORMAL"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel