Islam dan Demokrasi

Menurut bahasa Islam berasal dari kata “aslama, yuslimu, islaman “ yang berarti selamat. Tetapi seorang muslis bukan hanya selamat tetapi harus bisa menyelamatkan lebih spesifiknya seperti itu.

Menurut istilah islam adalah agama yang di bawa oleh nabi Muhammad untuk manusia agar dapat hidup bahagia dan selamat. Intisari dari ajaran islam sendiri adalah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan, dan haji bagi yang mampu.

Islam tidak memberatkan bagi pemeluknya untuk menjalankan syariat ajarannya bagi yang dhorurat pasti ada ruqshah baginya dan tidak ada paksaan untuk memeluk islam karena agama islam itu agama yang demokrasi yaitu membebaskan kepada manusia untuk memeluk islam atau selain islam. “Lakum dinukum waliyaddin” itulah dalil yang menunjjukan bahwasannya islam agama yg demokrasi dalam hal beragama.

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme pemerintahan suatu negara, tapi pengertian yang lebih mainstrem dari abraham lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Intinya demokrasi itu melibatkan rakyat dalam system pemerintahan.

Menuruh sejarah system demokrasi sudah di praktikan sejak zaman Yunani kuno, artinya sudah dari dulu ada dengan melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan dengan kata lain harus adanya transparasi. Bukan malah mengambil keputusan disaat rakyat sedang tertidur dengan hiasan mimpi yang menyelimuti, bangun-bangun udah ada kabar pemerintah ( DPR ) meninggal.

Indonesia menganut system demokrasi Pancasila karena system inilah yang dianggap relevan dan moderat untuk di terapkan di Indonesia. Ini adalah system yang buruk namun tidak ada system yang lebih baik ketimbang ini. Jadi walaupun banyak sekali problem dan konflik itu merupakan bagian dari demokrasi Pancasila kita.

Tetapi sekarang lebih parah seolah-olah demokrasi kita telah dijinakan oleh partai merah, democrasy or democrazy? demokrasi atau oligarki? Entahlah, penonton tidsk bisa merasakan atmosfir yang ada dalam lapangan Cuma pemain yang tau, mungkin seperti itu.

kita bicara lagi soal islam dan demokrasi, hubungan antara islam dan demokrasi merupakan hubungan yang kompleks. Sebab, dunia islam tidak hidup dalam keseragaman satu idiologis sehingga terdapat satu sprektum yang Panjang mengenai hubungan antara islam dan demokrasi.

Khalid Abu al-Fadl (2004), mengatakan bahwa meskipun Al-Qur`an tidak secara spesifik dan eksplisit menunjukkan preferensi terhadap satu bentuk pemerintahan tertentu, tetapi dengan gamblang memaparkan seperangkat nilai sosial dan politik penting dalam suatu pemerintahan untuk Muslimin.

Negara-negara muslim seperti Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam khususnya perlu membangun kerjasama yang lebih produktif antara lain untuk mengkaji secara mendalam dan serius bagaimana relasi Islam dan demokrasi dalam kehidupan mendatang. Tantangan ke depan akan jauh semakin kompleks dan besar yang dihadapi oleh umat Islam di Asia Tenggara. Karena kelompok fundamentalis dan radikalis selalu menggunakan agama sebagai symbol akan memanfaatkan instrument demokrasi tapi justru untuk memperlemah dan membajak demokrasi.

kita selalu menjadikan islam sebagai second life style dalam berdemokrasi. Kita selalu menjadikan sakralitas agama, menjadikan agama sebagai payung, menjadikan agama sebagai protector untuk mempermulus jalan menuju kekuasaan. Seolah-olah demokrasi yang kita impikan ternyata hanya angan dan bayang bahasa, trendnya halu.

Dengan demikian, Islam tidak dijadikan sebagai perangkat nilai dalam menjalankan demokrasi. Bersama kekuasaan inilah nilai-nilai kesalehan diperjualbelikan karena Tuhan seolah berjauhan dari segala aktivitas politiknya. kesalehan berpolitik hanya simbol belaka yang dipajang secara seremonial sehingga tak menyentuh penghayatan dan pengamalan. menjalankan keadilan dapat menempatkan kerja sebagai manifestasi cinta terhadap sesama. Karena itu, sejatinya kita mendukung lahirnya manusia-manusia yang menempatkan keadilan sebagai misi hidup, dengan optimalisasi keyakinan ukhrawi, hingga mengejawantahkan aktivitas bermanfaat untuk semesta alam.

Dengan hal ini menimbulkan banyak perspektif sebenarnya yang berkuasa itu manusia atau tuhan, atau tuhan itu manusia

 

THORIQOTUR ROMADHANI, Mahasiswa Hukum Tatanegara, dan kader Rayon Ashram Bangsa

0 Response to "Islam dan Demokrasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel