Jaring Petani Millenial Yang Melek IT; Mahasiswa KKN UNU Cirebon Gelar Sosialisasi dengan metode seminar Pertanian

Ashrambangsanews

Selasa, 15/08/2023. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon telah menggelar acara sosialisasi pertanian, acara ini merupakan bentuk dari sebuah program kegiatan di bid. Ekonomi. Kegiatan ini merupakan sarana implementasi perguruan tinggi untuk mahasiswa dengan ilmu pendidikan, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat, kegiatan ini menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas/kuantitas masyarakat tentunya dalam Bid. Ekonomi, karena dalam pelaksanaan KKN melewati beberapa proses seperti mengamati berbagai permasalahan dan kendala serta potensi yang ada di masyarakat.

Salah satu lokasi KKN UNU Cirebon ialah di Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Masyarakat Desa Kedungwungu mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Selain mempunyai potensi pada sektor alam/petani, masyarakat Desa Kedungwungu juga memiliki potensi sumber daya manusia yang bisa dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan skill dan penyuluhan.


Kegiatan sosialisasi yang digelar oleh mahasiswa KKN dengan menggunakan metode Seminar Pertanian dengan tema "Cara penggunaan pupuk dan zat pengatur tumbuhan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi" dengan tujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan terhadap para petani dan kelompok tani Desa Kedungwungu. Dalam sambutannya Bpk. Suminta selaku camat kec. Krangkeng menyampaikan pupuk itu sebanding apa yang kita berikan, semakin kita memberikan pupuk banyak hasilnya juga semakin banyak, bahkan beliau mengibaratkan bayi waktu kecil makan nya bubur, tapi ketika sudah besar/dewasa makannya nasi, begitupun petani itu kalo belum menggunakan orea berarti belum mupuk.

Dalam sambutan nya Kepala Desa Kedungwungu Bpk. Moh. Masduki menyampaikan Pemerintah Desa sudah maksimal untuk memfasilitasi dan membantu di bid. Ekonomi khususnya dalam bid. Pertanian beliau juga menekan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan yang ada khususnya di bid. Pertanian.

"Orea itu untuk pembentukan daun prosesnya 7-10 hari tentu dengan kondisi lahan yang normal, misalkan lahan kekeringan/kondisi air kebanjiran tidak bisa diberikan pupuk/orea" ujar Bpk. Wartoyo selaku Pemateri pertama beliau juga mengatakan pupuk sebagai nutrisi, seperti tanaman, kita sebagai manusia membutuhkan makanan, begitupun tanaman membutuhkan pupuk/obat.

Pemateri menyebutkan situasi & kondisi para petani yang sedang terjadi sekarang yakni potensi hama penyakit semakin tinggi, lalu bagaimana kita merubah perilaku petani termasuk tujuan sala satu merubah Pengetahuan Sikap dan Keterampilan (PSK).


Dalam hal ini pemateri menjelaskan 10 Unsur teknologi pertanian dalam upaya peningkatan produksi padi sawah :

1. Teknologi pertanian dalam rangka upaya peningkatan produksi padi

1. Pola tanam

2. Pengolahan tanah

3. Benih/bibit

4. Tanam 

5. Pengaturan pengairan

6. Pemupukan berimbang

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau tumbuhan 

8. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuhan (ZPT)

9. Pergiliran paritas

10. panen dan pasta panen

Disamping itu juga pemateri memaparkan jenis pupuk organik & non organik, sedangkan yang biasa digunakan oleh masyarakat khususnya Desa Kedungwungu menggunakan pupuk buatan sehingga keadaan tanah gagal dehidrasi berkurang atau rusak tanahnya, sehingga perlu perbaikan dengan pupuk organik dengan tujuan untuk meningkatkan produksi untuk memperbaiki sensur tanah dan struktur tanah dengan harapan sensur/struktur tanah yang bagus sehingga tanaman tumbuh dengan baik dan sehat. Ujar Bpk. Tarlut selaku pemateri dari badan penyuluhan pertanian (BPP).

Dalam pengelolaan Padi tentunya tidak lepas dari beberapa gangguan hama seperti tikus sawah, keong, dll. Untuk mencegah dari serangan hama pemateri menyampaikan juga perlu adanya pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/Tumbuhan (OPT), dalam hal ini bukan hanya hewan saja akan tetapi rumput, tentunya dengan cara di semprot menggunakan cairan herbisida purna tumbuh agar rumput tersebut mati tidak tumbuh kembali dan tidak menggangu tumbuhan yang lain, sedangkan untuk penggunaan pra tumbuh bisa digunakan sebelum kita tanam.

Pewarta : Hilman Alfarisi

0 Response to "Jaring Petani Millenial Yang Melek IT; Mahasiswa KKN UNU Cirebon Gelar Sosialisasi dengan metode seminar Pertanian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel