Sukses Selenggarakan PKD dan SIG; Rayon Ashram Bangsa Gelar Follow Up Materi Gender

Ashrambangsanews 
Ashrambangsanews-PMII Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga mengadakan follow up materi gender yang bertempat di Rayon, pada Selasa (20/06/2023).

Follow up ini dimoderatori oleh Sahabati Diana Salma, Kader Ashram Bangsa, Korp Akral Satria.

Hadir pula sebagai pemantik, Sahabati Laila Maulida Tunnisa, Demisioner Ketua KOPRI Rayon AB Tahun 2021.

Sebelum memulai acara, pemantik menjelaskan bahwa diskusi gender kali ini bertajuk "Menonton Sungai Kehidupan dan Pohon Keresahan". Dalam hal ini para kader diajak bersama-sama membaca kondisi sekitar yang seringkali masih bias gender.

Sebagai pembuka, diskusi diawali dengan penayangan film "The Impossible Dream", yang menunjukkan ketimpangan relasi antara laki-laki dan perempuan baik dalam ranah keluarga hingga pekerjaan.

Pemantik menjelaskan bahwa akar dari ketidakadilan gender di masyarakat seringkali muncul dari budaya patriarkis dan matriarkis, juga adanya budaya kapitalis.

Bentuk-bentuk nyata dari ketidakadilan yang terjadi adalah steorotipe (pelabelan negatif), subordinasi (penomorduaan), marginalisasi (peminggiran), double burden (beban ganda), hingga violence (kekerasan).

Berbagai ketidakadilan tersebut bisa saja dialami baik oleh laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu penting untuk menumbuhkan perspektif keadilan gender dalam masyarakat.

Lalu muncul pertanyaan, mengapa ketika membahas kesetaraan gender yang sering diperjuangkan adalah hak perempuan? Hal ini dikarenakan dalam budaya kita, perempuanlah yang lebih sering menjadi korban dari konstruksi sosial masyarakat.

Dan dalam hal ini PMII sudah menunjukkan adanya concent atas permasalahan gender dengan terwujudnya KOPRI, yang menjadi wadah pemberdayaan bagi kader-kader perempuan. Meskipun dalam perkembangannya sendiri KOPRI kerap kali menuai pro-kontra.

Pemantik juga menerangkan bahwa menurutnya _equality_ dalam gender, bukan bermakna kesamaan dalam segi apapun.

"Menurut saya equality bukan berarti harus sama antara laki-laki dan perempuan, melainkan lebih kepada melahirkan harmoni antara keduanya sehingga melahirkan relasi yang seimbang dan Mubadala", ujarnya.

Sebagai penutup diskusi pemantik memberi closing statement.

"Perempuan hadir bukan untuk bersaing akan tetapi untuk saling membersamai. Seseorang yang memiliki perspektif kesalingan akan menghasilkan harmoni, bukan untuk melawan melainkan berdampingan. Tidak dapat disamakan karena kebutuhan yang berbeda", pungkasnya.

Diskusi kemudian ditutup oleh moderator dengan membaca hamdalah.

Pewarta: Ratu Sheba Sofie Ahimsa (Korp Cakra Abhiseka).

0 Response to "Sukses Selenggarakan PKD dan SIG; Rayon Ashram Bangsa Gelar Follow Up Materi Gender"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel