Tenggelam dan lenyap oleh waktu yang berjalan

Sumber: PIXNIO

Begitu indah isi otak manusia yang sejak kecil dulu membangun sebuah gedung-gedung megah dalam imajinasi hidupnya. Langkah demi langkah ia berjalan hingga mengenal tangis jika terluka, tawa ketika bergembira, dan semua itu berubah ketika tanah anarki kehidupan realita menporak-porandakan hidupnya, kemudian tak tersisa apa-apa kecuali hanya terdiam meratapi apa yang selama ini ia lakukan. Dalam benak berkata “kenapa aku dulu seperti itu?, masih bisa ga sih sebuah tawa yang tercurahkan nyata dari sebuah ekspresi gembira? Dan tidak menangis ketika terdiam sepi melihat langkah-langkah yang dijalani telah keluar jauh dari rel-nya. Pagi datang matahari menjulang dari timur untuk merobek redupnya malam di barat, ketika itu ia harus terbangun dari mimpinya untuk melanjutkan rasa penyesalan yang selama ini telah menghantui kehidupan sehari-harinya. Tidak membutuhkan waktu lama dari terbitnya sebuah sinar diujung timur, yang seharusnya bunga akan mekar ketika tersinari oleh cahayanya, namun berbeda bagi anak ini yang ketika itu juga patah tangkai-tangkai bunga imajinasinya. Oh shitt! begitu tidak semudah yang dibayangkan, tidak seringan untuk menjalankan, dan tidak seindah khayalan untuk mencapai kedewasaan.

Penulis : Mas F.

Yogyakarta 04-04-2023.

0 Response to "Tenggelam dan lenyap oleh waktu yang berjalan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel