Majelis Pembina Rayon Buka PKD PMII: Mengapa Harus Tangan Kiri, Karena Perjuangan Belum Selesai

ashrambangsanews
Ashrambansanews-Pengurus Rayon (PR) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ashram Bangsa gelar Pelatihan Kader Dasar (PKD). Kegiatan tersebut bertempat di Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta pukul 15.00 - selesai pada Jum'at (06/01/23).

Kegiatan yang akan digelar selama lima hari ini diikuti oleh 68 Peserta dengan mengusung tema "Mewujudkan Kader Mujahid Sebagai Gerbong Transformasi Gerakan." 

Nova Arista, selaku master of ceremony, membuka acara dengan pembacaan Basmalah secara bersama dilanjutkan dengan membacakan susunan acara yang akan berlangsung.

Fasih Fajri Muhammad, selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan banyak terimakasih kepada panitia yang telah mengorbankan waktunya untuk mensukseskan acara. Diakhir sambutannya Fajri menyampaikan agar peserta terus semangat dan terus mengabdi.

"Bukan perihal siapa yang di depan, bukan perihal siapa yang di atas, tapi siapa yang bisa mengabdikan dirinya itulah yang terbaik, apa yang kamu tanam itu yang akan kamu petik nantinya," ucapnya.

Said Muhammad Firdaus, selaku ketua rayon dalam sambutannya menyampaikan agar peserta tetap fokus dan khidmat dalam mengikuti materi.

"Saya berharap sahabat-sahabat tetap fokus dalam mengikuti materi nantinya, dan penuh dengan khidmat. Inilah waktunya kalian mengenal PMII lebih dalam, inilah waktunya kalian mengetahui tranformasi gerakan," sebutnya

Firdaus melanjutkan agar para peserta menjaga etika dan sopan santun apalagi para peserta tidur di rumah para warga.

 "Jaga etika dan sopan santun karena kalian tinggal di rumah warga," ucapnya.

Sambutan yang terakhir dari Majelis Pembina Rayon Bapak Syaifuddin, S.Hi., M. Si. 

Sebagai pembuka Syaifuddin membuka dengan pengalaman beliau waktu masih di Rayon.

"Jaman saya dulu namanya LKD sekarang PKD, ini pelatihan jenjang pelatihan yang kedua setelah Mapaba, nanti ada lagi yakni PKL. 

Berproses supaya lebih matang, proses itu yang akan menjadikan teman-teman sebagai kader yang tangguh dan bisa di banggakan," ungkapnya.

Beliau melanjutkan dengan empat hal yang harus dimiliki oleh Kader-kader PMII, yakni;

 _Pertama Akidah_ , tentu PMII tidak punya akidah sendiri, tapi PMII menganut Aswaja, bukan hanya Aswaja tapi juga Jamaah, banyak yang ahlussunah tapi tidak mau berjamaah. 

 _Kedua Ibadah_ , ibadah kita ala ahlussunah wal jamaah.

 _Ketiga Fikrah_ , PMII punya pemikiran, jika kita sudah terikat dengan nama kader, maka kita harus tahu secara sempurna mengenai Fikrah PMII.

 _keempat Siyasah,_ siyasah atau pembelaan. Pembelaan disini harus Al-a'la bukan As-sufla, keberpihakan kita terhadap kebenaran, keadilan, dan orang-orang tertindas.

Diakhir sambutan beliau berpesan agar peserta tetap bertahan sampai sah menjadi kader PMII.

"Saya harap kalian menjadi PMII 100%, hingga sampai dibaiat pada malam terakhir nanti," ujarnya.

Dilanjutkan dengan pembukaan secara simbolis oleh Mabinra dengan memberikan tanda pengenal pada peserta berupa slayer berwarna kuning dan biru. 

Pada saat memberikan tanda pengenal yang ditalikan di tangan kiri peserta, Mabinra menyampaikan filosofi tali di tangan kiri.

"Mengapa harus tangan kiri, karena sebagai tanda bahwa perjuangan belum selesai," ucapnya.

Acara terakhir Stadium General, Muhammad Haqiqi, Kader PMII korp Akral Satria selaku moderator membacakan CV Pemateri. Hadir sebagai pemateri Anfasul Marom, M. A. Yang merupakan salah satu Mabinra.

ashrambangsanews 
Beliau menyampaikan poin-poin yang bisa membangun gerakan;

 _Pertama Agama_ , Indonesia tidak bisa terlepas dari agama, agama juga tidak bisa terlepas dari budaya, karena Indonesia sangat beragam. Agamanya sama bisa jadi prakteknya berbeda. Jadi kalian sebagai kader PMII harus mengetahui dan bisa menyikapi dengan baik.

 _Kedua_, Membangun jaringan terjal. Jaringan yang dimaksud adalah untuk jenjang yang selanjutnya, semisal kalian di PMII._Ketiga_ , Akar rumput.

Beliau melanjutkan agar teman-teman peserta semangat dan bisa memotivasi dirinya sendiri. 

"Yang datang kepelatihan ini aku yakin adalah calon-calon pemimpin. Kalo gak ada keinginan ngapain capek-capek ikut pelatihan, tanpa ada motivasi dari diri sendiri itu gak bakal ada gerakan, meskipun pinter, dia tidak bisa melakukan perubahan, nah makanya itulah bedanya antara pemimpin dan pengikut", lanjutnya.

Diakhir sesi beliau menyebutkan bahwa orang yang bisa menjadi pemimpin adalah orang yang punya jiwa-jiwa kepemimpinan dalam dirinya.

"Orang yang menjadi pemimpin karena punya jiwa kepemimpinan dalam dirinya, maka asah lah jiwa kepemimpinan kalian," pungkasnya.

 *Pewarta:* M. Abrori Riki Wahyudi

0 Response to "Majelis Pembina Rayon Buka PKD PMII: Mengapa Harus Tangan Kiri, Karena Perjuangan Belum Selesai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel