Pemenang Lomba Cipta Puisi dalam Rangka Harlah PMII Rayon Aashram Bangsa
Kesuksesan tidak seperti air dalam kolam, tapi lihatlah samudera raya. Teruslah membaca (tidak hanya buku, tapi keadaan, situasi, kondisi dan segala isi jagad raya ini) kemudian tulislah, tulis dan tulis, begitu pula cara kerja sukses.
Kegagalan hari ini adalah kesuksesan hari esok. Jika hari
ini sukses tetaplah produktif dan pertahankan kesuksesan itu, jangan terlena
yang kemudian membawamu pada arus yang justru akan merendahkan pikiran dan
ketangkasan nuranimu. Jika hari ini belum ada kesempatan untuk sukses teruslah
produktif karena orang yang belum sukses
tujuannya hanya satu, sukses.
Sekali lagi, Selamat dan Sukses kepada peserta yang terpilih
sebagai juara I, II, dan III lomba cipta puisi dengan tema “PMII dalam Arus
Kemajuan” pada kegiatan Harlah PMII yang ke-61 dengan Tema “Ramadhan
Progresif dalam Rangka Memperingati Harlah PMII yang Ke-61” Rayon Ashram
Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Berikut nama-nama dan puisi pemenang lomba cipta puisi yang
terpilih sebagai juara I, II dan III Sebagai berikut:
Juara I Puisi Moh. Rofqil Bazikh
DARAH SEPANJANG JALAN
sebuah
kisah nyata, sepetak tanah dan nisan tanpa nama
mesin-mesin
mengeruk perut rumput
dan
pohon-pohon yang dibiarkan runtuh
rencana
pembangunan mengabarkan ketagangan
bayang-bayang
menggerogoti pikiran
dan kita
tidak pernah bertanya
;di mana
biru-kuning di dada bagian kiri?
darah sepanjang jalan
jalan sepanjang darah
beribu
kilo sayup tangis masih terdengar
sangat
lantang mengusik pikiran
hei,
lihat! rinai lampu zaman makin suram
tanah kita
tidak lagi seasin garam
“ini demi
pembangunan ini demi pembangunan”
mereka
menyeru
sedang aku
sudah menjadi manusia
paling
bodoh sepanjang sejarah umat manusia
;tidak
tahu cara paling tepat
menanam
padi dan mengumpulkan gabah
sebab
kepala penuh robekan-robekan sampah
Sumenep, 2021
Moh. Rofqil Bazikh merupakan mahasiswa Perbandingan
Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Pegiat literasi di
Garawiksa Institute Yogyakarta.
Juara II Puisi Mohammad
Ramadhan
ARUS KEMAJUAN
Meski entah yang berada diujung
waktu
Kami tidak boleh duduk termanggu
Waktu sekarang akan segera berlalu
Sedangkan mimpi harus berada
dipangkuanku
Walaupun samar bayangan masa depan
Sedangkan arah sudah pasti
membentang jalan
Kuatkan kaki untuk tetap bertahan
Agar tercapai semua harapan
Hidup memang tak mudah dijalani
Tantangan Globalisasi Semakin
menghantui
Meski beban tiap hari kian menindih
Dan Problem membuat jiwa-jiwa letih
Kami siap kan diri
Menanam Kata Berkarakter
Berkompetensi dan Berinovatif Di Dalam Hati
Terus Berkembang dan Progresif
Menyakinni Setiap Gerakan Mempunyai
Arti
Meski jalanan terjal dan berliku
Ingatlah ada mimpi yang membuai
keindahan
Jangan sia-siakan tiap jengkal asamu
Karna pelangi hadir selepas hujan
Juara III Puisi Naafi'atul Mukarromah
LURING DARING TAK KERING
Hei Kau!
Yang katanya tak bisa berorasi
Yang katanya tak bisa bersuara dan berteriak
Yang katanya tak bisa menyuarakan suara jika turun ke
lapangan
Yang penuh alasan untuk menolak berjuang
HAH?
Bukan penolakan?
Kenapa tak ada pergerakan darimu?!
Kenapa biru kuningmu tak kunjung ada kemajuan?!
Kenapa?!
Hei Kau!
Berjuang tak selalu tentang berorasi
Berjuang tak selalu harus berteriak dilapangan
Buka matamu!
Buka pikiranmu!
Jalan berjuang masih banyak yang harus kau coba
Kemarin hanya tau tentang berteriak di lapangan
Sekarang!
Kau harus tau
Hampir semua kegiatan berjalan daring
Terlihat sepi, tapi penuh sesak
Liat situasi kondisi lingkungan pergerakanmu
Kelemahamu tak boleh mengeringkan tumbuh juang PMII
Manfaatkanlah situasi disekitarmu sebaik mungkit sabahat
sahabati
Manfaatkanah sebaik mungkin kondisi dilingkungan
pergerakanmu
Manfaatkanlah kelemahanmu menjadi sejata untuk maju
Demi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Salam pergerakan!
0 Response to "Pemenang Lomba Cipta Puisi dalam Rangka Harlah PMII Rayon Aashram Bangsa "
Post a Comment