Adagium Kebosanan
Thursday, January 18, 2018
Add Comment
Pilkada Serentak
Pesta sebantar lagi akan dimulai
Para undangan saling bertatapan
Siapa hendak
akan menjadi pemenang?
Semuanya berpakaian rapi
Agar martabat tak
pernah luntur dari jati diri
Satu persatu maju, mebawa lambang demokrasi
Menunjukan visi dan misi demi keadilan dan kesejahteraan yang
menjadi janji
Semangat mengembara...
Pidato
berapi-api agar bisa terpilih
Karena uang sudah terlanjur dijual dan dibeli
Pesta tak akan berakhir sebelum agama datang
menjadi penengah
Atau bahkan alat supaya terkesan ini adalah
takdir tuhan
Yang kan terjadi menjadi pemenang untuk
berdikari.
Ini negeriku cerita singkat saat pesta
demokrasi akan dimulai
Kemenangan adalah hal utama tapi lihatlah
Apakah masih terdengar suara rakyat becerita
bahwa keadilan masih ada?
Madura, 12/01/2107
Pemilihan
Bunga api bertebaran di langit menghiasi gelapnya malam
Dalam sebuah
penantian akan majunya roda kehidupan
Tahun telah berubah tidak tetap atau sama
Seperti kemarin
yang sudah berbahagia atau berduka
Mungkin telah tiba saatnya
Rakyat harus menatap kejadian jenaka atau lara
Yang akan singgah sebagai putusan purna
Demi kasta sebagai simbol "saya kaya,
saya bergama ,
saya adil dan saya adalah saya bukan
siapa-sipa".
Ini masih belum selesai
Perayaan masih menjelang persiapan
Tapi rasanya sudah mulai panas
Mungkin gesekan kursi yang cepat atau
Bakar-bakar bendera sebagai aksi nyata pembela
keadilan yang tertunda
Sudah lah tak usah diperpanjang semoga saja tak saling menghujat
Agar pemilih
sama-sama tenang dan rakyat masih suka berbangsa.
Madura, 2018
Adagium Kebosanan
Ada yang mengatakan hal yang paling bosan adalah menunggu.
Sesuatu yang pasti,terbang tak berarah atau hilang ditelan bumi
tampa ada tanda-tanda.
Membosankan.....
Saat seteguk rindu hanya menjadi wacana yang terhenti pada
penantian
menanggung beban yang berat sehingga raut musung terbingkai di
wajah
Seolah ingin melepaskan hati yang gunda pada penat akan tabir
kobesanan yang menghasut jiwa
Entahlah.....
Harus bagaimana menghilangkan, jika mendatangkan nyatanya lebih
mudah
Dan melepas lebih sulit dari pada meraih
Bosan yang berkepanjangan itu nyata dan ada
Semoga rindu tak pernah bosan pada janjinya untuk kaum adam dan
hawa
Madura, 17/01/2018
Pemilihan
Bunga api bertebaran di langit menghiasi gelapnya malam
Adagium Kebosanan
Madura, 17/01/2018
0 Response to "Adagium Kebosanan"
Post a Comment