Manusia

 

“Loh... kamu ngapain ngerasa besalah.? wong kamu juga menikmati kesalahanmu sendiri kok.”

Oh... dari sini kita faham. Ternyata, sejatinya, manusia hanya ingin beruat baik. Tapi, karena ada setan, ada hawa nafsu, dan faktor keadaan, keinginan (baik) itu bisa berubah. Jadi.. kalau kamu memang ditakdirkan untuk menjadi MANUSIA, kamu harus benar-benar tahu, benar-benar sadar. Kalau kamu itu memang MANUSIA. Jadi manusia itu harus tahan banting. Anti setan, kebal godaan dan harus jadi pendekar kehidupan.

“Lah terus kenapa MANUSIA ko harus sadar bahwa dirinya sendiri itu MANUSIA?”

Karena... Cuma makhluk yang bernama MANUSIA yang faham akan konsep SALAH & BENAR. Jadi, kalau kamu melihat ada hewan yang kamu anggap “mencuri” makananmu. Itu salah, karena sejatinya, hewan itu sendiri hanya menganggap dirinya sedang “makan”. Jadi, bukan salah hewannya. Tapi yang salah itu kamu, yang menduga, bahwa hewan itu sedang “mencuri”. Padahal tidak.

Manusia

MANUSIA, itu makhluk mandiri, tapi tidak bisa hidup sendiri.

MANUSIA, bisa melakukan apapun yang dia mau.

Dan MANUSIA, HEBATNYA, bisa menentukan hidupnya/takdirnya sendiri. Tetapi tetap atas “izin” Tuhannya.

“Loh!? ternyata Manusia itu juga mengenal Tuhan to?”

“Loh laiya. Kalau MANUSIA itu tidak mengenal Tuhan, buat apa mereka menahan-nahan dirinya? Buat apa mereka harus anti setan, kebal godaan, dan harus jadi pendekar kehidupan?”

“Yo sayang no, kalau MANUSIA yang memang hidupnya cuma sekali itu, tapi tidak zina sepuas-puasnya, kalau enggak nyolong serakus-rakusnya, dan kalau enggal minum semabuk-mabuknya”

Nah... karena MANUSIA itu mengenal Tuhan, maka dia senantiasa menjaga dirinya. Mereka berusaha, agar Tuhan tidak marah kepadanya.

“Astaughfirullahaladzim...” itu adalah kalimat penenangnya.


Farhan Abdullah, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

0 Response to "Manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel