9 Mantan Ketua Komisariat Pondok Sahabat Setuju PMII Kembali ke NU

Sumber: http://rafsyahnews.blogspot.co.id

Ashrambangsanews. Yogyakarta -- Para mantan ketua Pengurus Komisariat PMII Pondok Sahabat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari sembilan generasi mengadakan pertemuan terkait rekomendasi Musyarawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) yang mengajak PMII bergabung lagi secara struktural dengan NU. Dalam forum lintas generasi ini, seluruh peserta menyatakan setuju PMII kembali ke NU.

“Sekarang NU sudah tidak lagi menjadi partai politik, sudah selayaknya PMII kembali ke NU dan menjadi sayap gerakan NU di tingkat mahasiswa,” kata Ahmad Muhaimin, mantan ketua PK PMI Pondok Sahabat, Rabu (12/11), di Yogyakarta.

Hal serupa juga disampaikan ketua demisioner yang lain, H.A. Rifqi Al Mubarok. Ia menambahkan bahwa kembalinya PMII ke NU merupakan suatu keharusan. Selama ini independensinya PMII dari NU menyebabkan organisasi kemahasiswaan ini mengalami disorientasi dalam kaderisasi.

“Yang perlu di-set up (diatur) soal kembalinya PMII ke pangkuan NU dari sisi proses kaderisasi, struktur dan proses kaderisasinya,” ujar A. Rifqi.

Ia menilai jika PMII tidak kembali ke NU, gerakan PMII tidak strategis dan efektif. Karena pada realitanya dalam melakukan jejaring PMII masih sering tergantung ke NU.

Lebih lanjut Rizavan Sufi Toriqi mengatakan setuju PMII kembali ke NU. “Asal ada penataan dan menejemen kaderisasi yang baik antara IPNU, PMII dan Ansor,” terangnya.

Diskusi tersebut melibatkan 9 mantan ketua PK PMII Pondok Sahabat dan ketua PK PMII Pondok Sahabat terpilih di antaranya H.A. Rifqi Al Mubarok, Ahmad Muhaimin, Rizafan Sufi Toriqi, Ibnu Muharrom, Nurul Huda, Ghufron AM, Nurul Mubin, Resar Aria Putra dan Mumuh Muhammad Abdul Muhsi.

Di akhir diskusi mereka mengharap agar Pengurus Besar PMII segera menggelar Musyawarah Besar untuk membahas hasil Munas-Konbes NU. Mereka melihat, selama ini soal pembahasan kembalinya PMII ke NU hanya lantang di suara bawah, sedangkan pihak PB, PKC dan Cabang belum begitu tampak.

“Kita semua tahu keputusan Munas-Konbes NU memberi tenggang waktu sampai Muktamar NU 2015. PB PMII sebagai dewan tertinggi harus cepat mengambil inisiatif tentang semua ini. Karena selama ini hanya menjadi obrolan di Sosmed dan itupun tidak disertai argumentasi yang jelas,” pungkas Nurul Huda.

Red: Abdul Rahman Wahid

Sumber: http://rafsyahnews.blogspot.co.id

Share this post