Melampaui Berbahasa Sesuai Kaidah

sumber: Mojok Store

Judul Buku : Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira

Penulis : Iqbal Aji Daryono

Penerbit : DivaPress

Tahun : Januari, 2023

Tebal : 296 halaman

ISBN : 978-602-391-766-2

Peresensi : Moh. Rofqil Bazikh

Melampaui Berbahasa Sesuai Kaidah

Tidak ada yang bisa membantah bahwa bahasa merupakan salah satu medium untuk berkomunikasi. Namun, berbahasa tentu mempunyai semacam pertanyaan-pertanyannya tersendiri. Bahasa ketika kemudian bertransformasi dalam bentuk tulisan akan menemui pertanyaan-pertanyaan tersendiri. Ada banyak persoalan ketika bahasa kemudian bermetamorfosa dalam bentuk tulisan. Tidak hanya ihwal kebenaran linguistik semata, melainkan lebih daripada itu. Kebenaran linguistik—semacam kata baku tidak dan sejenisnya—merupakan satu hal. Sementara selain ketepatan linguistik ada hal lain yang penting untuk diingat. Di antaranya adalah bagaimana bahasa menemui kejayaannya tersendiri. 

Iqbal menyatakan bahwa sebuah bahasa menjadi kaya karena kekuatan penuturnya di medan peradaban. Hari ini bahasa Inggris menguasai medan bahasa dan menjadi bahasa popular bersanding dengan Mandarin. Kejayaan semacam itu, tentunya pernah dialami oleh bahasa Indonesia di zaman dahulu. Kendati saat itu masih belum bernama bahasa Indonesia, melainkan Melayu. Persoalan yang sesungguhnya tidak terletak pada kualitas bahasanya, melainkan pada penuturnya. Bahasa Latin berjaya karena ia menjadi medium Kekaisaran Romawi, demikian pula dengan bahasa Inggris di tangan para koloni[hlm.31]

Dengan demikian, hal tersebut tidak terkait dengan eksistensi KBBI sebagai kitab suci. Selama ini KBBI kerap dijadikan acuan apakah suatu bahasa atau tulisan benar atau tidak. Iqbal menyatakan bahwa hal semacam itu kurang pas, bahkan tidak benar. Lalu, bagaimana semestinya kita menyikapi kamus bahasa Indonesia tersebut? KBBI hanya berfungsi untuk menentukan sebuah kata baku atau tidak. Sementara ketepatan berbahasa tidak hanya persoalan baku atau tidak. Sederhananya, jika tujuan berbahasa sudah terpenuhi—untuk terjalinnya sebuah komunikasi—maka hal tersebut dapat dianggap benar[hlm.38]

Kendati demikian, tentu sebagai makhluk sosial kita mesti tahu kapan harus berbahasa sesuai dengan kaidah atau tidak, baku atau tidak. Ihwal kepantasan dalam berbahasa Iqbal menuangkan dalam esainya yang bertajuk Kesombongan dalam Berbahasa (hlm. 155). Di keadaan-keadaan tertentu kadang seseorang menggunakan bahasa yang sukar dipahami. Tujuannya apa? Pastinya hanya untuk bahan gaya-gayaan semata. Padahal dengan berbahasa semacam itu tidak tercapai komunikasi yang efektif antara orang yang berbicara. 

 Hal semacam itu kerap terjadi hanya hasrat ingin mendapat julukan intelektual. Bahasa yang seolah mentereng dan sukar dipahami itu seolah menjadi bius yang menjadikan pemakainya seolah intelektual raksasa. Padahal, alih-alih tampak keren hal tersebut justru mencederai nilai esensial dari berbahasa. Sampai di titik ini tentu kita akan melihat bahwa bahasa mempunyai kompleksitasnya tersendiri. Lalu apa yang ditawarkan oleh Iqbal di dalam bukunya ini?.

Yakni penggunaan logika dalam membedah setiap persoalan bahasa. Iqbal nyaris tidak memperhatikan sebuah bahasa sesuai dengan pakem atau tidak, melainkan lebih jauh melangkah, logis atau tidak. Pastinya ini menarik di tengah banyaknya orang yang menyerukan kebenaran bahasa sesuai aturan. Iqbal tidak serta merta terjun untuk melakukan hal yang sama, melainkan mempunyai posisinya tersendiri. Saya rasa ini merupakan bentuk dari berbahasa yang tidak egois. Tidak fanatik akan kebenaran linguistik dan kaidah semata.

Hal-hal seperti aspek kelogisan, cita rasa, hingga kelenturan juga menjadi aspek yang perlu untuk diperhatikan. Pada titik tersebut berbahasa harus diletakkan sebagai hal yang lentur dan berdinamika. Seperti yang telah dikatakan Iqbal bahwa tidak ada berbahasa yang salah. Yang ada ialah bahasa yang tidak sejalan dengan cita rasa dan kelogisan. Inilah buku yang melampaui berbahasa yang benar sesuai kaidah. 

Red: M. Abrori Riki Wahyudi 

0 Response to "Melampaui Berbahasa Sesuai Kaidah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel